SEJARAH SINGKAT KESATUAN BRIGIF 13/GALUH
DAN LAMBANG DHUAJA SERTA MAKNANYA
Sejarah Singkat Brigif 13/Galuh. Brigade Infanteri 13/Galuh Kostrad cikal
bakalnya merupakan Kesatuan yang bernaung dibawah Panji Siliwangi, yang
dilahirkan dari berbagai laskar
perjuangan rakyat bersenjata untuk melawan penjajah.
Hari jadi Brigif 13/Galuh pada tanggal
11 September 1949. Sesuai dengan pertumbuhan organisasi dan perkembangan
situasi pada waktu itu, maka pada tanggal 5 Oktober 1945 berdasarkan maklumat
Pemerintah RI No. 6 dari berbagai laskar perjuangan rakyat bersenjata
dibentuklah Tentara Keamanan Rakyat. Kemudian
pada tanggal 7 Januari 1946 Tentara Keamanan Rakyat dirubah menjadi Tentara
Keselamatan Rakyat. Istilah ini masih kurang tepat sehingga pada tanggal 25
Januari 1946 dirubah menjadi Tentara Republik Indonesia dan pada tanggal 3 Juli
1947 Tentara Nasional Indonesia sampai sekarang. Pada saat keadaan yang tidak menentu ini
terbentuklah beberapa Batalyon Badan Keamanan Rakyat salah satu diantaranya
adalah Batalyon Badan Keamanan Rakyat yang dipimpin oleh Mayor Suroto yang
berkedudukan di Kuningan yang kemudian diganti oleh Mayor U. Rukman. Pada tanggal 15 Nopember 1946 diadakan
Reorganisasi sehingga Divisi Siliwangi tidak lagi membawahi 4 Resimen tetapi
dirubah menjadi membawahi 5 Brigade yaitu Brigade I sampai dengan Brigade V. Brigade V/Sunan Gunung Jati membawahi 6 Batalyon :
a.
Batalyon I Pimpinan Mayor Suwandi berada di daerah Kosambi.
b.
Batalyon II Pimpinan Mayor Sujana berada di daerah Kedung Bundar.
c.
Batalyon III Pimpinan Mayor Ribut berada di Sindang Laut.
d.
Batalyon IV Pimpinan Mayor U. Rukman di daerah Kuningan.
e.
Batalyon V Pimpinan Kapten Efendi berada di Majalengka.
f.
Batalyon VI Pimpinan Mayor Dasuki berada di Indramayu.
Berbagai tantangan telah dihadapi baik dengan penjajah
Belanda maupun dengan pemberontak dalam negeri sendiri. Bahkan Mayor U. Rukman
telah di culik oleh Pasukan Divisi Bambu Runcing yang menduduki daerah Ciwaru
di bawah pimpinan Suwiryo dan Sutan Akbar, tetapi dapat meloloskan diri dari
tempat tahanan pasukan Bambu Runcing. Setelah pasukan Bambu Runcing dapat
dihancurkan oleh Batalyon Rukman dan dari Batalyon V dipimpin oleh Overste
Abimanyu maka Batalyon U.
Rukman mendapatkan perintah untuk Hijrah berjalan kaki dari Ciwaru menuju
Ciawai Gebang dan dari sini dipindahkan ke Cirebon. Dari Cirebon dipindahkan ke
Rembang dan dari Rembang dipindahkan lagi ke Madiun dan Ponorogo yang akhirnya
dipindahkan lagi ke Solo menempati pabrik Gula Tasikmadu. Disini Batalyon U. Rukman mengadakan konsolidasi dan inventarisasi yang menjelma menjadi Batalyon I Brigade
13/Kruz. Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1948 terjadi Class antara Batalyon U.
Rukman dengan Batalyon Singowarang Divisi IV/Solo sehingga pada tanggal 30
Agustus 1948 Batalyon U. Rukman harus diperintahkan kembali ke Jawa Barat. Pelepasan
Batalyon U. Rukman dilaksanakan dengan Upacara Militer, dari Solo menuju
Wonosobo dengan kereta api, dari Wonosobo langsung menuju tempat asalnya
masing-masing. Markas Batalyon dari
Kompi Markasnya menuju Kuningan dipimpin oleh Mayor U. Rukman :
a.
Kompi I pimpinan Kapten Sentot Ahmad ke daerah Indramayu.
b.
Kompi II pimpinan Kapten Mahmud Pasha ke Cirebon.
c.
Kompi III pimpinan Kapten Mustofa Sudirja ke Sindanglaut.
d.
Kompi IV pimpinan Letnan Emen Slamet ke Majalengka.
Kemudian pada tanggal 19 Desember 1948 Kesatuan Divisi Siliwangi
sebanyak 11 Batalyon telah mendapatkan perintah untuk mengadakan Long Mars ke
Jawa Barat di bawah pimpinan Letkol Daan Yahya. Tetapi di daerah Kaliboto
Kebumen Daan Yahya ditangkap oleh Belanda dan pimpinan diganti oleh Letkol
Sadikin. Dari 11 Batalyon ini masing-masing telah kembali
tujuannya semula :
a.
Batalyon Sitorus menduduki lagi di daerah Garut.
b.
Batalyon Achmad menduduki daerah
Bandung.
c.
Batalyon Kamal Idris menduduki daerah Kab. Cianjur.
d.
Batalyon A. Kosasih menduduki daerah Sukabumi dan Bogor.
e.
Batalyon Lukas menduduki daerah Cikampek.
f.
Batalyon Darsono menduduki daerah Karawang.
g.
Batalyon Sentot menduduki daerah purwakarta.
h.
Batalyon Sudarman menduduki daerah Tasikmalaya Selatan.
i.
Batalyon Husen Syah menduduki daerah Tasikmalaya Utara.
j.
Batalyon Nasuhi menduduki daerah Ciamis.
k.
Batalyon Rivai menduduki daerah Majalaya.
Mereka yang berasal dari Karesidenan Cirebon setelah
kembali kepada keluarganya, yang semula bukan termasuk Yon U. Rukman akhirnya
bergabung menjadi satu dengan Yon U. Rukman sehingga Yon U. Rukman bukan lagi 4
Kompi tetapi menjadi 4 Batalyon atau 1 Brigade/Resimen. Pada tanggal 11 september 1949 di daerah
Jawa Barat telah diadakan perubahan menjadi beberapa daerah Komando Militer
Daerah ( KMD ). Sehingga di daerah Cirebon dijadikan Komando Militer Daerah I (
KMD I ) di bawah pimpinan Mayor U. Rukman dengan mendapatkan tugas tempur dan
tugas Teritorial. Pada saat inilah sebagai awal sejarah dijadikannya dasar
untuk menetapkan terbentuknya Komando Resort Militer Priangan Timur atau Korem
Priangan Timur yang selanjutnya menjadi Brigif 13/Galuh. Sehingga sampai saat ini tanggal 11 SEPTEMBER 1949 digunakan
sebagai dasar “ HARI JADI BRIGIF 13/GALUH ”. Pada saat penyerahan kedaulatan
dari Belanda kepada RIS, maka KMD I dilikwidir menjadi Brigade XII dengan
pimpinan Letkol U. Rukman dan PST ( Pasukan Stoot Teritorial ) I dengan tugas
Teritorial dipimpin oleh Mayor Mashudi. Untuk Staf Operasinya dipimpin Mayor A.
Gani yang kemudian diganti oleh Kapten Wachyu Hagono sedangkan untuk Staf
Teritorialnya dipimpin oleh Mayor Adimartapraja. Kompi-kompinya dijadikan 2 Batalyon dan 1
Stoot Detasemen yang menjelma menjadi Batalyon-Batalyon :
a. Batalyon
"A" dipimpin oleh Kapten A. Sentot.
b. Batalyon "B" dipimpin oleh
Kapten D. Mustofa.
c. Stoot Detasemen dipimpin oleh Kapten
Machpud Pasya.
KMD-II menjadi
Brigif XIII dipimpin oleh Mayor A.
Nasuhi, Chef Staf oleh Mayor
Suwarto, Kepala Staf oleh Kapten A.J. Witono.S. dengan Batalyon-Batalyon :
a. Batalyon 303 dipimpin oleh Kapten
Kaharudin Nasution.
b. Batalyon 305 dipimpin oleh Kapten M.
Parhadimulya.
c. Batalyon "P" dipimpin oleh
Kapten Syachra.
d. Batalyon "Q" dipimpin oleh
Kapten Jaelani.
Unsur Teritorial :
a. Daerah Ciamis dipimpin oleh Letda Sutarso.
b. Daerah Tasikmalaya dipimpin oleh Letda
Sujono.
Pada
tanggal 12 Juli 1950 terjadi penukaran daerah antara Brigade XII kemudian menjadi Brigade "A"
dipindahkan dari daerah Cirebon ke daerah Priangan Timur. Brigade
XIII kemudian menjadi Brigade "C" dipindahkan ke daerah Cirebon. Brigade "A" dengan dikurangi 1
Batalyon yaitu Batalyon "X" (penjelmaan Stoot Detasemen
KMD-I) yang kemudian menjadi Batalyon 315 dan
mendapatkan 2 Batalyon
yaitu Batalyon 123 pimpinan Mayor Kaharudin Nasution dan Batalyon 124 dipimpin oleh Kapten Abdul
Kadir, sehingga susunan Brigade "A" menjadi :
a. Batalyon 121 pimpinan Mayor Sentot.
b. Batalyon 122 pimpinan Mayor D. Mustofa.
c. Batalyon 123 pimpinan Mayor Kaharudin
Nasution.
d. Batalyon 124 pimpinan Kapten Abdul Kadir.
Berdasarkan
Divisi Order Nomor 073 / 12 /
1950 tanggal 19-12-1950 terjadi
perubahan nama Batalyon antara lain sbb :
a. Batalyon 121 menjadi Batalyon 301.
b. Batalyon 122 menjadi Batalyon 302.
c. Batalyon 123 menjadi Batalyon 303.
d. Batalyon 124 menjadi Batalyon 304.
Dengan Divisi Oder
Nomor 33 / PDS / 52 tanggal 30-5-1952
sebutan Brigade "A" diganti dengan Resimen 11, dan Staf PST II dibubarkan. Berdasarkan Surat Keputusan Panglima Nomor :
KPTS-012/2/IV/SLW/52 tanggal 15-11-1952
Batalyon 319/9 pimpinan Kapten Maryono
dimasukan ke Resimen Infanteri 11.
Berdasarkan Keputusan Panglima
Nomor : KPTS/119/PLM/53 Batalyon 319
dibubarkan. Berdasarkan Kerputusan
Panglima Nomor: KPTS/54/PLM/KPTS/54
Resimen 11 disusun menjadi 5 Batalyon Organik antara lain :
a. Batalyon 302 dipimpin Kapten S.
Hadiprawira.
b. Batalyon 303 dipimpin Kapten
A.J.Kusno.
c. Batalyon 316 dipimpin Mayor Malao.
d. Batalyon 321 dipimpin Kapten Afandi.
e.
Batalyon 323 dipimpin Mayor Makmun.
Berdasarkan Surat Keputusan Panglima Nomor : 70-3/5/58
tanggal 17-5-1958 Resimen
Infanteri 11 menerima Panji Resimen dengan Nama "GALUH" dan
berdasarkan Surat Keputusan Nomor : Kpts-11-3/8/1958 tanggal 28-8-1958 diresmikan Panji-Panji
Batalyon antara lain :
a. Batalyon 302 dengan Panji Brawijaya.
b. Batalyon 303 dengan Panji Setya
Perlaya.
c. Batalyon 316 dengan Panji
Singamaharaja.
d. Batalyon 321 dengan Panji Galuh
Taruna
e. Batalyon 323 dengan Panji Buaya Putih
Pada tanggal 4-7-1960 dengan surat Perintah Nomor :
SP/812/7/1960 tanggal 4-7-1960
sebutan Resimen Infanteri 11 Galuh
dirubah menjadi Komando Resort
Militer Priangan Timur atau disingkat Korem Priangan Timur. Berdasarkan Surat Keputusan Pangdam
VI/Siliwangi Nomor: Skep/120-2/9/1962
tanggal 29-9-1962 Korem Priangan Timur dihapus dan dibentuk
Korem 062/Tarumanegara di Garut dan Brigif 13/Galuh di Tasikmalaya. Pada tanggal 5 Oktober 1962 di Alun-Alun Kabupaten
Tasikmalaya Pangdam VI/Siliwangi
meresmikan berdirinya Brigif 13/Galuh dengan
DHUAJA tetap “GALUH“ karena BRIGADE
tersebut merupakan kelanjutan dari Korem Priangan Timur. Brigade Infanteri 13/Galuh terdiri dari
Batalyon-Batalyon sbb :
a. Batalyon 303 dipimpin oleh Mayor P.Y.
Sucipto
b. Batalyon 321 dipimpin oleh Mayor R.E.
Junaedi
c. Batalyon 323 dipimpin oleh Mayor
Suhadi.
Peralihan
Organisasi/Administrasi. Berdasarkan Surat
Keputusan Kepala Staf Angkatan
Darat Nomor: Skep/1100/XI/1977 tanggal 16 Nopember 1977 terhitung mulai
tanggal 1 Januari 1978
kesatuan Brigade Infanteri
13/Galuh dipindahkan dari Organik/Administrasi Kodam VI/Siliwangi
ke Organik/Administrasi Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (KOSTRAD) dan
pada tanggal 8 Mei 1978 Komando Brigade
Infanteri 13/Galuh disertai pasukan telah
melaksanakan pelaporan peralihan Komando dari Kodam VI/Siliwangi
kepada Pangkostrad.
Riwayat
Penugasan.
a. Mabrigif
13/Galuh.
1) Tahun 1950 s/d 1959 Penumpasan DI/TII Jawa
Barat di Priangan Timur.
2) Tahun
1959 s/d 1960 Penumpasan Pemberontakan PRRI Permesta di Sumatera.
3) Tahun 1963 s/d 1965 Penumpasan Gerombolan Kahar
Muzakar di Sulawesi Selatan Tenggara.
4) 1
Oktober 1965 s/d Desember 1965 Penumpasan G.30.S PKI di Jawa Barat.
5) Tahun
1986 s/d 1987 sebagai Ko Sektor di Timor Timur dipimpin Kolonel Inf Mukoginta.
6) Tahun
1989 s/d 1990 sebagai Ko Sektor di Timor Timur dipimpin Kolonel Inf Irtom. Tabrani.
7) Tahun
1995 s/d 1995 sebagai Ko Sektor di Timor Timur
dipimpin Kolonel Inf Cornel
Simbolon.
8) Tahun
1997 s/d 1998 sebagai Ko Sektor di Irian
Jaya dipimpin Kolonel Inf Hendra Rizal.
9) Tahun
1999 sebagai Ko Sektor di Timor Timur (
Jejak pendapat ) dipimpin Kolonel Inf Sutrisno S.Sos.
10) Tahun 2000
s/d 2001 sebagai Ko Sektor di Maluku Utara dipimpin Kolonel Inf Sutrisno S.Sos.
11) Tahun 2001
s/d 2002 sebagai Ko Sektor di Aceh dipimpin Kolonel Inf Waris.
12) Tahun 2003
s/d 2004 sebagai Ko Sektor di Aceh dipimpin Kolonel Inf B. Zuirman.
b. Yonif
303/SSM. Penugasan Yonif 303/Setia
Sampai Mati, Penumpasan PKI Muso di Madiun, Penumpasan DI/TII Amir Fatah di
Jawa Barat, Penumpasan DI/TII di daerah
Priangan Timur, penumpasan pemberontakan PRRI Permesta, penumpasan DI/TII Karto
Suwiryo dan penumpasan DI/TII Kahar Muzakar di Sulawesi Selatan Tenggara,
penumpasan G.30.S PKI di daerah Bogor, penumpasan G.30 S. PKI di sepanjang
perbatasan Jawa Barat Jawa Tengah selanjutnya penumpasan PRRS Paraku kemudian
operasi Seroja, Operasi Misi Perdamaian PBB tergabung dalam Garuda XII-D tahun
1993 dan Operasi di Aceh dan Irian Jaya.
c. Penugasan Yonif 321/Galuh Taruna. Penumpasan pemberontakan Andi Azis di Makasar, penumpasan gerombolan
RMS di Ambon, penumpasan DI/TII Kahar
Muzakar di Sulawesi Selatan Tenggara,
penumpasan gerombolan DI/TII
Karto Suwiryo di daerah Tasikmalaya Selatan, penumpasan pemberontakan
PRRI di daerah Tapanuli Utara, penumpasan DI/TII Amir Fatah Jawa Barat, selanjutnya penumpasan
sisa-sisa gerombolan Karto Suwiryo sepanjang
sungai Cimedang Barat, penumpasan
DI/TII daerah Priangan Timur dan penumpasan G.30.S PKI di daerah Priangan
Timur, penumpasan PKI Muso Madiun, penumpasan gerombolan Paraku di
Kalimantan Barat kemudian operasi
Seroja, Irja, Pamtas NTT-Timor Leste, Ambon dan Aceh.
d. Penugasan Yonif 323/Buaya Putih. Penumpasan DI/TII di
Kabupaten Ciamis, penumpasan DI/TII di Kabupaten Tasikmalaya, penumpasan
DI/TII di Kabupaten Garut, penumpasan
PKI Muso, penumpasan PRRI di Tapanuli Utara,
penumpasan DI/TII Kahar Muzakar di Sulawesi Selatan Tenggara, Penumpasan DI/TII Karto Suwiryo, penumpasan G.30.S.PKI
di Jakarta, penumpasan PGRS Paraku di
Kalimantan Barat dan operasi Seroja , Irja, Ambon, Aceh dan Operasi Misi
Perdamaian PBB tergabung dalam Garuda XXIII-D/UNIFIL tahun 2009/2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar